Selasa, 13 November 2012

belum ada judul, kasih ide dong :)

salam semuanya,
sekarang hari selasa menjelang libur panjang 4 hari ke depan
tak terasa sudah hampir akhir taun lagi, booking-an taun baru ada lagi, cerita baru juga ada lagi.
kalau mengingat beberapa bulan yang lalu kayanya terasa panjaaaanngg banget (hehe), banyak banget hal yang udah terjadi, khususnya dari akhir mei sampai september. masa-masa transisi dimana gw menemukan titik temu antara kedewasan dan sikap kekanak-kanakan gw. saat-saat indah dimana gw belajar akan sesuatu, hal yang pantas untuk di perjuangkan, sesuatu yang di rasa berharga, hal yang harus dan tidak untuk di pertahankan, sesuatu tentang keikhlasan manusia yang seakan-akan baru melihat luasnya dunia.
tahun ini juga merupakan awal karir pengumpulan pundi-pundi rupiah gw (hehe) masa 1 tahun percobaan mencari tempat bernaung akhirnya dapat di realisasikan pada bulan Maret kemarin, bertemu dengan teman-teman dan keluarga baru di tempat ini.
yah pokoknya taun ini gw belajar banyak hal, bertemu banyak orang, mengunjungi "beberapa" tempat dan belajar mengenai "arti hidup" (kata paporit gw nih..hihi). merasakan dekat dengan orang tua dan teman-teman lagi. tahun ini berwarna dan menarik, tak ada pedih, tak ada penyesalan, yang ada hanyalah rasa syukur tiada tara karena sang maha kuasa telah memberikan pengalaman berharga kepada gw selama gw berada di sini.

salam terindah untuk semua teman-teman yang telah menemani gw selama ini
gw sayang kalian, walau kita jarang atau tak pernah bertemu tapi kalian tetap ada di dalam pikiran gw, dan kalau ada waktu gw pasti mengunjungi kalian walau hanya sekedar mengucapkan kata "hai"

Senin, 27 Agustus 2012

Kita

teman-teman terbaik, entah kenapa di tahun ini sebagian dari kita merasakan hal yang sama di dalam hidup ini. pengalaman, kejadian, dan situasi yang terjadi 90% memiliki kesamaan. apakah kita salah? apakah "dia" dari kita yang salah? yang pasti tidak ada yang salah, dan kita pun tidak salah. ada yang bilang ini ujian, ini cobaan. tapi menurutku ini bukan. merekalah, "dia" dari kita yang salah, mereka menyalah-artikan apa yang telah kita berikan, bukan dalam hal materi, akan tetapi sesuatu abstrak yang tidak dapat terlihat, sedikitpun.

mereka menganggap kita egois, lalu kalau kita egois mereka merasakan hal apa?

terkadang apa yang kita sampaikan tersirat menjadi tersurat di hadapan mereka, mereka merasa dapat berpikir praktis, keangkuhan mereka akan sesuatu hal membuat mereka merasa lebih pintar dan merasa benar.

ini semua tentang kita, yah "kita". kita yang senasib, kita yang terlupakan, kita yang sendiri, kita yang diabaikan, kita yang tidak berharga, kita yang sama sekali pernah tidak di ingat sedikitpun. akan tetapi ini tentang kita, kita yang memiliki teman, keluarga, dan orang-orang terdekat.

oke teman, ini semua tentang seorang atau sekumpulan teman, kita masih ada disini dengan 'rasa' seperti inipun karena kita teman, kita masih memiliki teman dan akan selamanya selalu ada teman di sekitar kita.

jangan pernah merasa sendiri, berbagilah, nikmatilah, dan rasakanlah apa yang sedang terjadi saat ini. ini sebuah pengalaman dan petualangan hidup yang mungkin tidak akan kita rasakan lagi ke depannya. mereka hanyalah sebuah kisah yang tetap akan tersusun rapi di sudut ruang perpustakaan hati dan pikiran kita sampai kapanpun.

wahai teman-teman terdekatku,
kalian itu hebat, kalian itu kuat, kalian itu spesial.
jangan pernah bersedih.
menangislah pada saat kalian ingin menangis.
tersenyumlah pada saat kalian merasakan kebahagian baru di depan kalian.
hidup ini indah.
hidup ini petualangan.
jangan habiskan waktumu untuk memikirkan hal, tapi lakukan hal tersebut.

salam terbaikku,
untuk teman-temanku

Rabu, 25 Juli 2012

Wanita Dari Jembatan Kupu-Kupu

(sebuah cerita tentang kenangan, harapan, dan angan)

Di saat masa-masa keterpurukanku atas kejadian yang sebelumnya, aku merasa hidup ini terasa gelap, di malam hari pun tak ada Bulan ataupun Bintang. Tak ada seorangpun yang benar-benar dapat menemaniku, baik pagi, siang, sore, ataupun malam. Aku hanya dapat bercerita dalam imajinasi diri dengan tetap bercengkrama dengan sang pencipta. Hingga tiba pada suatu titik dimana fisik dan logika tidak dapat mensinkronisasi gerak tubuh ini. Hanya sakit yang kudapatkan, tak ada tenaga, tak ada harapan, tak ada logika yang mampu menjelaskan tentang semua kejadian yang terjadi pada saat itu.

Rutinitas pekerjaan yang akhirnya menjauhkanku dari situasi ini, akan tetapi hanya situasi, pikiranku tetap terfokus pada “sesuatu”. Akhirnya sampai kepada titik dimana semuanya terasa sangat jauh dan akupun pergi jauh meninggalkan semua yang terjadi di Jakarta, itupun ternyata hanya tubuh ini yang pergi meninggalkan Jakarta, akan tetapi pikiran ini tetap ada di Jakarta meninggalkan sedih dan pilu.

Suatu malam yang sunyi sepi dengan di iringi musik di telinga ini, akupun tersungkur di tempat tidur sama seperti malam-malam sebelumnya, dimana aku menjatuhkan semua lelah, lelah akan semua pikiran yang menghinggap selama 1 bulan lebih. (saat itu)

Dan malam itu dunia seakan berbalik 180’, seakan di bawa oleh malaikat tanpa sayap aku melihat seseorang wanita yang ternyata menetap sementara di sekitar jembatan kupu-kupu dan tinggal di dekat rumahku terdahulu. Dengan keraguan karena masih tersisa kenangan dan rasa sakit akan kenangan sebelumnya, sang malaikatpun memberikan petunjuk untuk mencoba untuk berbicara dengan wanita tersebut. Malam pun berganti pagi, pagipun berubah menjadi sore, dan kembali lagi menjadi malam. Walaupun hanya perbincangan biasa yang terjadi saat itu, ternyata itu telah membawa sedikit senyum kepada raga ini, memberikan sedikit warna, dan menemani kesendirianku di daerah asing.

Waktupun berakhir dan akupun kembali menginjakkan kaki di kota tercinta, Jakarta. Dengan sedikit keraguan dan rasa akupun mencoba bertemu dengan wanita tersebut di Kampoeng Anak. Dia yang tak pernah terpikirkan, Dia yang tak pernah terbayangkan, Dia yang benar-benar baru, dengan senyumannya Dia membawaku masuk ke dunia baru, dunia yang sebelumnya belum pernah terlihat olehku. Membuka sedikit mataku akan indahnya dunia ini jika dilihat dari banyak sudut bahkan sudut yang tak pernah sedikitpun terpikir olehku.

Dia yang saat itu terasa begitu baik, Dia yang saat itu peduli, dengan segala sifat
dan perilakunya, dengan segala cerita-ceritanya, pengalamanya, kerja kerasnya, dan lelahnya telah membawaku ke dunia yang berbeda dari yang sebelumnya walau masih di dalam lingkaran yang hampir sama. Ada sedikit banyak cerita dan kenangan tentang dirinya, tentang teman-temannya, tentang jembatan kupu-kupu, tentang gedung hitam di tengah kota yang hanya bisa di masuki lewat jalan belakang olehku.

Dia telah memberikan sedikit senyum dan harapan akan arti hidup, masa depan, arti sebuah perubahan, dan perjalanan di dunia baru. Saat-saat bersamanya merupakan sebuah kisah dan kenangan yang akan tetap ada selamanya, mengisi setiap sudut cerita yang kelak akan kuceritakan kepada mereka yang kupilih untuk kuceritakan.

Terimakasih teman terindah dalam pengalaman hidupku karenamu aku bisa sampai ke titik ini, engkau telah menjatuhkan tali di lubang tempatku terjatuh, engkau telah memberikan sedikit harapan dan warna dalam hidupku ini, dan berkat dirimu juga aku jadi bisa makan banyak lagi.(haha)
Aku hanya dapat menyampaikan kata “maaf” dan “terimakasih” atas semuanya, saat-saat bersamamu sungguh sangat menyenangkan, pengalaman sesaat yang ada juga telah memberikan pelajaran baru akan arti perubahan dan kerja keras. Engkau telah memberikan sedikit cahaya dalam gelapku. :)

Senin, 02 Juli 2012

Menikmati

Dan hari pun berganti, matahari tetap terbit dan tenggalam di waktu yang hampir sama setiap harinya. Semuanya berjalan lagi, bergerak lagi, menuju ke depan, akan tetapi kenangan masa lalu merupakan pelajaran berharga untuk kita ke depannya. Suatu saat kenangan di butuhkan agar sesuatu yang salah tidak dapat di ulangi kembali dan semoga saat ini dan ke depannya semua menjadi lebih baik lagi. Hari baru. Dunia baru. Dan Aku sekarang berada di dalamnya, menyusuri hidup baru, mempelajari hal baru, dengan harapan baru. Di depan sana mungkin menunggu seseorang/sesuatu baru yang lebih baik, berjalan bersama, dengan visi yang sama.